BETON
1. Pengertian
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang
terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Beton ini didapatkan dengan
cara mencampur
agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air,
dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang-kadang dengan bahan
tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan
tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran
tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa
reaksi kimia antara semen dengan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan
peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi
semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk
material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur
bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar
untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk
beton adalah batu cair.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi,
seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan
tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self
compacted concrete) dll. Saat ini beton merupakan bahan bangunan yang paling
banyak dipakai di dunia.
2. Sejarah
Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik
seperti abu pozzolan sebagai pembentuknya telah dimulai sejak zaman Yunani dan
Romawi bahkan mungkin sebelumnya. Dengan campuran kapur, pozzolan, dan batu
apung, bangsa Romawi banyak membangun infrastruktur seperti akuaduk, bangunan,
drainase dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan yang serupa bisa dilihat pada
beberapa bangunan kuno yang tersisa. Benteng Indrapatra di Aceh yang dibangun
pada abad ke-7 oleh kerajaan Lamuri, bahan bangunannya berupa kapur, tanah
liat, dan batu gunung. Orang Mesir telah menemukan sebelumnya bahwa dengan
memakai aditif debu vulkanik mampu meningkatkan kuat tekan beton.
Penggunaan beton secara masif diawali pada
permulaan abad 19 dan merupakan awal era beton bertulang. Pada tahun 1801,
F.Coignet menerbitkan tulisannya mengenai prinsip-prinsip konstruksi dengan
meninjau kelembaban bahan beton terhadap taruknya. Pada tahun 1850, J.L. Lambot
untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk dipamerkan
dalam Expo tahun 1855 di Paris. J.Moiner, seorang ahli taman dari Prancis
mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi taruknya yang
digunakan untuk tanamannya. Pada tahun 1886, Koenen menerbitkan tulisan
mengenai teori dan perancangan struktur beton. C.A.P Turner mengembangkan pelat
slab tanpa balok tahun 1906.
3. Kelebihan dan Kekurangan Beton
A. Kelebihan Beton
- Dapat dibuat sesuai keinginan
- Mampu menopang beban tekan yang berat
- Tahan terhadap temperatur tinggi
- Biaya pemeliharaan rendah/kecil
B. Kekurangan Beton
- Bentuk yang sudah dibuat susah untuk diubah
- Pelaksanaan pekerjaan memerlukan ketelitian yang
tinggi
- Berat
- Daya pantul suara besar
- Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk
- Tidak memiliki kekuatan tarik
- Setelah dicampur bahan- bahan penyusun beton, beton
akan cepat mengeras
- Beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak bisa
didaur ulang
4. Sifat beton
Sebagaimana disebutkan
sebelumnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik yang lemah.
Untuk kuat tekan, di Indonesia sering digunakan satuan kg/cm² dengan simbol K
untuk benda uji kubus dan fc untuk benda uji silinder. Kuat hancur dari beton
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Jenis
dan kualitas semen
- Jenis
dan lekak lekul bidang permukaan agregat. Kenyataan menunjukkan bahwa
penggunaan agregat akan menghasilkan beton dengan kuat tekan dan kuat
tarik lebih besar daripada penggunaan kerikil halus dari sungai.
- Perawatan.
Kehilangan kekuatan sampai dengan sekitar 40% dapat terjadi bila
pengeringan diadakan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat
penting pada pekerjaan lapangan dan pada pembuatan benda uji.
- Suhu.
Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya
suhu. Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
- Umur.
Pada kekeadaan yang normal kekuatan beton bertambah dengan umurnya
No comments:
Post a Comment